Omnichannel untuk Restoran: 7 Cara Menerapkannya untuk Tingkatkan Layanan dan Pendapatan
Penulis: RedaksiOmnichannel bukan sekadar istilah techy, tapi strategi terintegrasi yang memastikan pelanggan restoran mendapatkan pengalaman konsisten di semua platform mulai dari reservasi online, pemesanan makanan, hingga layanan setelah transaksi. Berikut cara restoran bisa memanfaatkan omnichannel untuk meningkatkan kepuasan pelanggan dan efisiensi operasional:
Pelanggan bisa booking meja melalui berbagai platform, dan semua data masuk ke satu sistem terpusat.
Contoh penerapan:
Reservasi via WhatsApp, Instagram DM, website, atau aplikasi khusus restoran.
Sistem otomatis mengirim konfirmasi + pengingat via platform yang sama.
Manfaat:
Pelanggan bebas pilih cara reservasi favorit.
Restoran mengurangi risiko double booking atau no-show.
Terima pesanan dari berbagai sumber, lalu kelola dalam satu dashboard.
Sumber pesanan:
Dine-in (langsung di restoran).
Delivery (GoFood, GrabFood, atau aplikasi restoran sendiri).
Takeaway via WhatsApp/website.
Contoh integrasi:
Pelanggan pesan via GoFood, lalu sistem otomatis mencetak order ke dapur dan mengupdate stok bahan.
Gunakan chatbot untuk merespons pertanyaan umum di luar jam operasional.
Fitur chatbot:
Jawab pertanyaan tentang menu, jam buka, atau promo.
Bantu proses reservasi atau konfirmasi pesanan.
Alihkan ke staf manusia jika pertanyaan kompleks.
Contoh platform: WhatsApp Business API, Instagram Chat, atau widget chat di website.
Program loyalitas yang bisa diakses di semua channel.
Contoh:
Pelanggan dapat poin dari pembelian online (GoFood) dan offline (dine-in).
Poin bisa ditukar via aplikasi restoran atau ditunjukkan langsung di kasir.
Notifikasi promo eksklusif via WhatsApp atau email.
Pelanggan bisa bayar dengan metode pilihan mereka, di semua channel.
Integrasi pembayaran:
Offline: Tunai, kartu debit/kredit, QRIS.
Online: E-wallet (GoPay, OVO), transfer bank, atau paylater.
Manfaat: Transaksi lebih cepat dan minim antrian.
Kumpulkan masukan pelanggan dari berbagai platform untuk perbaikan layanan.
Contoh:
Kirim link survei kepuasan via WhatsApp setelah pesanan selesai.
Pantau ulasan Google My Business, Instagram, atau TripAdvisor dalam satu dashboard.
Respons keluhan pelanggan via channel yang sama (misal: balas komplain di Instagram lewat DM).
Jalankan promosi serempak di semua platform dengan pesan yang selaras.
Contoh:
Promo "Sarapan Gratis" diumumkan via Instagram, WhatsApp Broadcast, dan spanduk di restoran.
Kode promo bisa digunakan baik untuk dine-in maupun pesan online.
Pelanggan yang pernah pesan via GoFood dapat notifikasi promo via email.
Restoran X:
Pelanggan pesan via Instagram, lalu bayar pakai QRIS.
Setelah makan, mereka dapat notifikasi via WhatsApp: “Terima kasih! Tukarkan poin ini untuk diskon 20% di kunjungan berikutnya.”
Kafe Y:
Reservasi via website langsung terhubung ke Google Calendar staf.
Pelanggan yang no-show otomatis masuk daftar “reminder ekstra” untuk booking berikutnya.
Meningkatkan kepuasan pelanggan karena pelayanan lebih personal dan fleksibel.
Meningkatkan repeat order dengan program loyalitas terintegrasi.
Mengurangi beban kerja staf berkat otomatisasi (reservasi, konfirmasi, pembayaran).
Data pelanggan terkonsolidasi untuk strategi marketing lebih tepat.
Pilih tools omnichannel yang sesuai skala bisnis (misal: WhatsApp Business API + sistem POS).
Integrasikan semua channel ke satu dashboard.
Latih staf untuk merespons interaksi pelanggan secara konsisten di semua platform.
Omnichannel bukan lagi opsi, tapi kebutuhan untuk restoran yang ingin bertahan di era digital. Dengan menyatukan semua interaksi pelanggan mulai dari reservasi, pemesanan, hingga feedback Anda bisa menciptakan pengalaman yang memikat dan membangun loyalitas jangka panjang.
Siap transformasi? Coba solusi omnichannel seperti Insomnia by InterActive yang dirancang khusus untuk restoran, atau konsultasikan kebutuhan Anda dengan ahli teknologi kuliner!